Bahaya Keyword Stuffing
“Jika bertemu dengan kata Pakde Cholik berikan link ke Profil beliau (http://abdulcholik.com/profil)” Begitu bunyi sebuah syarat dan ketentuan pada sebuah lomba blog. Apa yang terjadi sodara-sodara?Pada beberapa blog peserta bertebaran kata Pakde Cholik beserta linknya. Alhasil, artikel yang berjumlah 500 kata itu penuh dengan anchor text yang berubah warna jika disentuh kursor disertai link keluar.
Ini contoh pemasangan keyword yang berlebihan.
“Membaca artikel di blog Pakde Cholik serasa berbincang langsung dengan pakde Cholik secara pribadi. Gaya bahasanya sederhana, kadang diselipi bahasa Jawa yang tidak saya fahami. Ketika saya mendapat kesempatan kopdar dengan Pakde Cholik, seorang blogger lansia itu ternyata tak seperti yang saya duga sebelumnya. Saya mengira Pakde Cholik itu orangnya angker loch. Dalam pembicaraan selama satu jam dengan Pakde Cholik saya sering tertawa ngakak. Apalagi bahasa khas Suroboyan yang dilontarkan Pakde Cholik memang terdengar agak kasar tapi malah menjadikan saya dengan Pakde Cholik semakin akrab.”
Nah, banyak sekali bukan kata Pakde Cholik dalam satu paragraf itu. Penebaran link seperti itu lazim disebut dengan keyword stuffing yaitu memasang kata kunci dalam jumlah yang cukup banyak dengan maksud untuk meningkatkan ranking artikel dan trafik blog. Kegiatan ini oleh Google dimasukkan dalam kategori Black Black Hat Tactic alias taktik hitam. Akibat penebaran kata kunci yang berlebihan blog bisa diturunkan pagerank atau malah di ban sementara atau selamanya dan atau dihapus.
Dalam menulis artikel lomba peserta hendaknya jangan terjebak syarat dan ketentuan yang berlaku. Untuk menghindari menulis kata Pakde Cholik dan pemberian link keluar maka peserta bisa mengganti dengan kata senada. Misalnya kata Pakde Cholik cukup hanya 3 buah saja untuk artikel sepanjang 600 kata. Dengan demikian maka link yang keluar juga hanya cukup 3 saja. Keyword Pakde Cholik bisa diletakkan di paragraf pertama, paragraf kedua, dan paragraf ketiga.
Kata Pakde Cholik bisa diganti dengan kata Mbahkungnya Dita, suami Anita Purwati, Arek Jombang, Pensiunan TNI, Penulis buku, Laki-Laki berkumis, Penggemar Rujak Cingur, Ayah Mbak Enny, Bokapnya Mbak Sandy, dan lain sebagainya.
Jika dalam sebuah lomba penyelenggaranya minta anchor text yang dipasang dalam artikel berbunyi Baju Anak-Anak maka kata itu bisa diganti dengan kata: baju si krucil, pakaian buah hati, baju Mira, pakaian si kecil. Ini untuk menghindari pemakaian kata Baju Anak-Anak terlalu banyak.
Pakar SEO memberikan saran agar 1 keyword dipasang setiap 200-300 kata. Itu untuk menghindari keyword stuffing yang kurang disukai oleh Google.
Semoga artikel tentang bahaya keyword stuffing ini bermanfaat.
Maturnuwun infonya pakdhe, tapi bukankah pagerank sudah lama g diupdate nggeh?
Kayaknya demikian, dulu senang sekali tiap ada kenaikan PR
Sekaran cuek-bebek saja.
Publisher lebih melirik DA
DA itu maksudnya Domain Authority? Ulas dong pak..
Iya Mas
Insha Allah lain kali
Lazimnya disebut keyword density ya pakde
Keyword density itu kepadatan keyword, yang masuk akal katanya 2,5% dari jumlah kata dalam artikel.
dulu awal ikutan lomba juga spt itu Pakde. ya maklum, blogger anyaran. trus pernah juga kata kunci dicetak tebal semua padahal banyak banget. bikin pegel yg baca deh.hehe
Kalau anchor textnya berwarna maka artikel jadi kayak ampyang, banyak plenok-plenoknya hahaha
oke, siap dicatat, Pakde 🙂
oke
nah itu pak de…masalahnya sipenyelenggara lomba nentuin tiap ada kata yang diminta harus dilink (dan biasanya tidak boleh dirubah) 🙁
Ya kasih kata yang diminta cukup 1 atau 2, setelah itu ya jangan memasang kata itu lagi, ganti dengan kata lain.
Kadang saya juga melakukan “kesalahan” karena berlebihan
Tetapi makin ke sini makin belajar… ^_^
Suwun pakde remindernya…
Saya juga masih terus belajar
ternyata begitu ya pakdhe, matur suwun sudah berbagi 🙂
Sama2 Kang
hoo, begitu ya? Terlalu banyak menaruh keyword malah berbahaya 😐
Yoi dan nggak enak dibaca artikelnya
Duuh..ternyata bahaya ya … saya malah kadang naruh kata kunci banyak sekali…
Terima kasih pencerahannya Dhe..
Kurangi saja agar artikel tetap alami
Saya yang masih awam ini harus banyak belajar dari Pakdhe
Top 2015 dah pakdhe. Uhuyyyyyyyy
Saling belajar Mas
Saya kayaknya masih sering keyword stuffing nih Pakde. Hehehe. Ijin share di page Blogging Indonesia ya Pakde.
Harus dikurangi Mas
Monggo
Siap Pakde, akan diingat selalu. Maturnuwun atas informasinya 🙂
Sama2 Jeng
kayaknya saya salah main nih 🙁
Nggak apa-apa, bisa dikoreksi
Haissahh., gitu ya pakde., berarti selama ini diriku salah., :'(
Bisa diperbaiki mulai sekarang
Selain berbahaya untuk SEO, ga nyaman untuk pembacanya ya pakde
Iya, sangat mengganggu jika inflasi keyword
Saya baru denger pakdhe istilah keyword stuffing. Waduh….berarti slama ini saya salah malahan memperbanyak mengulangi keywordnya. Makasih pakdhe infonya..
Dikira mampu menjaring trafik ya Mas
Info yang bermanfaat pak de. Makasih bisa dicoba dan jadi bahan pembelajaran
Sialan Mas
Matur nuwun
Pakde ini kan awet muda, kok di sebut blogger lansia hahaha #melipir
Bukan awet muda tetapi menarik lebih lama
ikut mlipir juga ach
Bertambah lagi ilmunyaaa hehehe.. Makasiiih pakdhee..
Sama2
Jadi Paham ternyata tanpa saya sadari saya memakai Black Hat
Harus dihentikan sebelum kena penalti
Nuhun Akang Atas Informasinya
Sama2 Mas Toko
Ternyata itu ya artinya .baru tahu mlhaaya memang kadang ada orang yang memanfaatkanTim saya pernah diancam pengusaha dengan memanfaatkan kedekatan mereka dengan Alm presiden Gusdur krn waktu itu baru dilantik. Terus kebetulan bapak mertua teman saya satu tim juga dekat dengan Alm Gusdur. Saya bilang ke mereka, waktu bapaknya teman saya sakit Gusdur datang ke rumahnya. habis itu mereka nggak bawa2 lagi nama besar Gusdur
Ooo, itu tho, yang namanya keyword stuffing. Baru tahu saya. Matur nuwun, Pakde, atas ilmunya 🙂
Iya, intinya menebar keyword membabi-buta
oh jadi kalo setiap 200-300 kata isa diisi link lagi, kalo aku main aman pakde. Link cukup satu tak perlu diulang, tapi kalo mereka ngasih 2 link yang berbeda itu jadi beda cerita 🙂
Iya, yang pentingnya proporsional
Jika artikelnya panjang keyword bisa dipasang di judul artikel, paragraf pertama, tengah, dan paragraf akhir.
Yang harus dijaga adalah jangan sampai terlalu buanyak